Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin hari berkembang semakin pesat , komunikasi pun juga turut terseret dalam arus perkembangan zaman saat ini. Mulai dari tata cara dalam berkomunikasi, etika komunikasi, dan fungsi dari komunikasi itu sendiri pun juga turut berkembang. Sebagai manusia kita tak dapat menampik hal tersebut, mau tidak mau, setuju ataupun tidak setuju dengan adanya perkembangan tersebut kita harus larut didalamnya. Terdapat 1 faktor yang paling intim diantara faktor-faktor penentu lain yang turut ambil bagian terbesar dalam perkembangan komunikasi yaitu MEDIA MASSA. Media massa ; entah itu berupa media cetak seperti koran dan majalah ataupun tabloid, entah itu berupa media televisi dan radio. Diantara semua itu predikatnya tidak ada yang lebih unggul ataupun lebih rendah, karena semua macam yang tergolong dalam media massa itu mengambil porsi yang paling besar terhadap perkembangan komunikasi.
Perkembangan komunikasi. Kata perkembangan memiliki makna semiotik tersendiri yang diambil dari kata dasar kembang yang artinya adalah mekar terbuka dan membentang. Dari kata “mekar terbuka” kita dapat memberikan makna baru lagi terhadap dua rangkaian kata tersebut, dan makna kebebasan mungkin sangat cocok untuk memaknai dua kata tersebut. Di era yang hak kebebasannya sudah sangat jelas ini, setiap orang semakin cenderung bebas sebebas-bebasnya mengekspresikan dirinya dan perasaannya dengan melakukan berbagai aksi, namun mereka tidak memikirkan efek dari aksi mereka itu terhadap orang lain. Untuk saat ini mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk komunikasi memang sangat penting untuk mempertahankan eksistensi diri sebagai manusia agar dianggap “ada” oleh manusia lain. Namun kebebasan itu kini telah menjadi euforia dan dampaknya adalah negatif bagi orang lain. Beberapa pihak, salah satunya yang berasal dari instansi penyiaran merasa bahwa dirinya wajib menanggulangi masalah ini dan akhirnya mengambil tindakan untuk penyelesaian masalah ini. Sebuah tindakan yang paling dirasakan adalah SENSOR.
Selain dunia pertelevisian, dunia penyiaran radio pun juga turut melakukan aksi ini. Terlebih radio, radio dapat diakses dengan mudah apabila kita berada di area radius yang dijangkau oleh stasiun radio tersebut. Dan apabila kita berada diluar jangkauan, kita dapat pula mendengarkannya dengan baik melalui aplikasi streaming yang disediakan oleh stasiun radio yang bersangkutan. Dengan begitu radio dapat pula dikatakan sebagai media online. Salah satu contoh aksi sensor yang dilakukan oleh stasiun radio adalah sensor terhadap lirik lagu, seperti misalnya sensor yang dilakukan dalam lirik lagu Payphone karya band luar negri yaitu maroon 5 “Man work that sh*t” di kalimat tersebut terdapat kata yang disensor degan cara dipotong bagian kata “shit”. Siapapun yang mendengarnya pasti akan berpikir bahwa kata yang disesor pastilah mengandung arti yang buruk, namun sebenarnya apabila seluruh kalimat tersebut diartikan dengan benar yaitu “lelaki, berusahalah selesaikan masalah itu” tidak buruk bukan? Justru mengandung pesan yang baik. Masih banyak pula lirik lagu yang disensor dengan tujuan membatasi berbagai hal buruk tersebar dalam masyarakat, namun justru fenomena yang terjadi saat ini adalah sesuatu hal yang semestinya pantas untuk dinikmati masyarakat malah menjadi tidak pantas karena adanya tindakan sensor-menyensor itu.
Jadi, sebelum melakukan tindakan sensor terhadap sebuah objek tertentu lebih baik pahami dulu makna dari objek tersebut agar pesan dan tujuan baik yang ingin dicapai akan tersampaikan langsung kepada masyarakat pendengar setia stasiun radio tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar